Selasa, 17 April 2012

Pembinaan dan Pengembangan Daerah Wisata :Ecotourism dan keseimbangannya dalam penjelasan teknik pemanduan wisata




Studi Kasus  

1.Bagaimanakah cara mengembangkan daerah wisata saat ini dengan keadaan indonesia yang sekarang ini selalu mengalami bencana alam seperti banjirdan longsor di beberapa daerah?
Memang pada hakikatnya negara kita adalah negara  yang rawan sekali terhadap bencana alam diantaranya seperti banjir dan longsor.Hal ini memang dikarenakan karna letak geografis negara kita yang di atas lempengan bumi.Sehingga sering sekali terjadi bencana alam.Terlepas dari itu kita juga sebagai warga negara indonesia bangga karna Indonesia adalah negara pariwisata yang menjadi salah satu destinasi wisatawan baik domestik maupun internasional.Tapi salah satu kendala yang sangat konkrit sekali untuk mengembangkan Pariwisata di Indonesia adalah bencana-bencana alam seperti banjir dan longsor yang kerap kali terjadi.
Menurut saya,cara mengembangkan daerah wisata dengan keadaan Indonesia seperti saat ini yang selalu mengalami bencana seperti banjir dan longsor adalah disini yang paling utama adalah dibutuhkannya  peran pemerintah dan masyarakat.Dimana pemerintah harus memberikan memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.Karna pada hakikatnya bencana banjir dan longsor itu timbul akibat ulah tangan-tangan jahil manusia itu sendiri yang tidak perduli dengan kelestarian lingkungan dan menebang hutan sembarangan.Hutan menjadi gundul dan akibatnya terjadi bencana banjir dan longsor.Jika pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,salah satunya dengan memulai menanam pohon,kemudia tidak membuang sampah sembarangan mungkin bencana seperti banjir dan longsor dapat diminimalisir dan kegiatan pengembangan daerah wisata dapat dilakukan dengan efektif dan dapat berjalan seperti apa yang diharapkan.

Orang Utan

2.Apa tujuan dari perluasan daerah tujuan wisata? 

Tujuan perluasan daerah tujuan  wisata adalah :
1. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri sampingan lainnya.
2. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
3. Mendorong pembangunan daerah
4. Meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional
5.Meningkatkan dan memantapkan citra wisata daerah di pasar domestik dan internasional
6. Menyebarkan pengetahuan tentang produk-produk wisata yang telah dikembangkan



Taman Nasional Gun ung Pangrango



3.Taman Nasional Gunung Salak adalah salah satu suaka di Indonesia, sama seperti Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas Jawa Barat, tetapi kebanyakan orang lebih memilih Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas. 

Hal ini mungkin dikarenakan faktor manajemen TNGS yang kurang baik,khususnya dalam hal promosi.Akibat promosi yang kurang baik maka pengetahuan masyarakat tentang TNGS ini juga tidak begitu baik.Karna ketidak lengkapan informasi mengenai suatu wilayah tersebut,maka minat masyarakat untuk mengunjungi tempat tersebut tidak begitu kuat.Seperti TNGS ini,seperti kita tahu TNGS ini memiliki potensi yang tidak kalah menariknya dari TNGGP.Tapi karna promosi yang kurang baik,maka masyarakat banyak yg tidak mengetahui hal tersebut.Hal seperti ini yang kerap kali terjadi di Indonesia.Suatu tempat yang memiliki potensi tapi karna kurangnya perhatian dari beberapa pihak yang terkait didalamnya,yaitu seperti pemerintah yang kurang peduli da kurang mempromosikan ahirnya tempat tersebut terbengkalai,yang seharusnya jika dikelola dengan baik akan menghasilkan sesatu yang baik bagi pemerintah maupun masyarakat lokal. 


4.Apakah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas mempunyai kelebihan dari Taman Nasional Gunung Salak.

Ya.Taman Nasional Gunung gede Panggrango memang memiliki kelebihan dari Taman Nasional Gunung Salak. Keadaan alam TNGGP  yang khas dan unik, menjadikan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.Hal ini bisa dilihat dari banyaknya para ilmuan asing yang mendatangi TNGGP ini untuk melakukan penelitian.Para ilmuan tersebut adalah Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teysmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. van Leeuen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) ‘
Kemudian kelebihan lain yang dimiliki TNGGP adalah keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana. Selain itu TNGGP juga terkenal kaya kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa.



Taman Nasional Gunung Halimun Salak

5.Bagaimana cara mengembangkan daerah Taman Nasional Gunung Salak pada saat kondisi seperti ini yg dimana sering terjadi bencana alam?

Untuk mengembangkan daerah TNGS pada kondisi seperti saat ini,banyak hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah pada umumnya dan khususnya bagi ihak pengelola TNGS.Hal pertama yang harus diperhatikan adalah dalam hal pembangunan fasilitas yang ada di TNGS.Dimana bahan-bahan yang digunakan untuk pembangunan fasilitas yang ada di TNGS haruslah bahan yang bersifat ramah lingkungan.Disesuaikan dengan keadaan Negara kita yang notabenya sering terjadi bencana alam,salah satunya gempa bumi,maka hendaknya fasilitas tersebut dibangun dengan arsitektur tahan gempa,dengan bahan material kayu itu lebih baik dibandingkan dengan bangunan yang bebahan material permanen.Kemudian hal lain yang harus diperhatikan adalah tentang kapasitas  wisatawan yang berkunjung di TNGS.Kapasitas wisatawan yang berkunjung harus di batasi,hal ini bertujuan untuk tetap menjaga kelestarian TNGS beserta seluruh unsur yang berada di ruang lingkup TNGS.

6.Bagaimana peran masyarakat dan pemda setempat dalam mengembangkan daerah Taman Nasional Gunung Salak untuk kedepannya?

Owa Jawa
Pemda dan masyarakat sama-sama memiliki peran penting dalam hal pengembangan daerah TNGS .Pemda sebagai pihak pemerintah lebih perduli terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan TNGS agar tidak disalah gunakan.Faktor keamanan untuk menjaga TNGS salak harus benar-benar diperhatikan.Pemda juga harus mempromosikan TNGS agar lebih dikenal oleh masyarakat luas,baik domestik ataupun internasiona.
Peran masyarakat dalam hal ini ikut membantu menjaga kelestarian TNGS,lebih meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan,tidak menggangu,merusak ataupun memanfaatkan TNGS untuk kepentingan pribadi.Seperti perburuan liar.Karna hal ini dapat mengancam kelangsungan hidup satwa yang ada di TNGS.Karna satwa-satwa ini adalah salah satu aset yang sangat berharga untuk negara yang kita cintai ini.Jika Pemda dan masyarakat dalam bekerja sama dengan baik,maka pengembangan TNGS ini juga akan berjalan dengan baik.  

Minggu, 08 April 2012

TAMAN SUAKA MARGASATWA MUARA ANGKE


TAMAN SUAKA MARGASATWA MUARA ANGKE



Saptu 7 April 2012 saya dan teman-teman mahasiswa  Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Jakarta khususnya anak-anak Program Beasiswa Unggulan Angkatan 7 kembali melakukan suatu kegiatan kunjungan.Kegiatan seperti ini kerap kali kami lakukan dalam rangka memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah Ecotourism. Dan lokasi kunjungan kami kali ini adalah Muara Angke.


Board walk
                                               
Hutan Muara Angke, merupakan satu-satunya kawasan hutan terkahir di kawasan Ibukota Jakarta. Bagaikan sumber air di tengah gurun, karena keberadaannya dihimpit oleh kawasan perumahan mewah Pantai Indah Kapuk.


Penanaman Pohon Bakau
                                                       
Sebagai satu-satunya hutan yang tersisa di Jakarta, sejarah yang ada menunjukkan bahwa Hutan Bakau Muara Angke memang sejak dulu sudah direncanakan sebagai kawasan hutan lindung. Pertama kali ditetapkan sebagai Cagar Alam dengan Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 24 tanggal 18 Juni 1939 seluas 15,4 Ha. Pada tahun 1977 ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian sesuai SK. No. 16/Um/6/1977 tangal 10 Juni 1977, hingga akhirnya status Cagar Alam diubah menjadi Suaka Margasatwa berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 755/Kpts-II/98 dengan luas 25,02 Ha.


Tempat peristirahatan

                                              



Mengenai filosofi nama Muara Angke,diperkirakan dinamai menurut nama panglima perang Kerajaan Banten ,Tubagus Angke,yang memimpin pasukan kerajaan Banten untuk membantu kerajaan Demak menggempur benteng Portugis di Sunda Kelapa (Jakarta) di awal abad ke-16.Sungai tempat pasukan Tubagus Angke bermarkas kemudian dikenal sebagai kali angke dan daerah yang terletak diujung sungai ini disebut Muara Angke.

Berkeliling di TSMMA
                                                    
Banyak hal yang bisa kita lihat dan pelajari ketika berkunjung ke Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini. Semua keanekaragaman hayati bisa kita lihat dengan menyenangkan melalui board walk sepanjang 843 meter yang mengitari taman suaka ini. Board walk ini langsung bermula dari pintu masuk sampai dengan menjelang bibir pantai.


Melihat ikan
                                                       
Suasana ditempat ini begitu sejuk,ditengah hiruk pikuknya kota Jakarta ternyata masih ada juga tempat yang bisa memberikan ketenangan dan menyuguhkan pemandangan alam yang sangat luar biasa.Ketika kami tiba di Muara angke,setelah berjalan beberapa meter dari pintu masuk Taman Suaka Margasatwa Muara Angke kami langsung dikagetkan dengan monyet-monyet yang bergelantungan dipohon,seakan mereka menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada kami.


Monyet sedang memakan buah
                                             
Begitu masuk di tempat ini detak kagum yang timbul dalam benak saya melihat keindahan,keasrian,alam di Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini.Suasana yang sangat jarang sekali saya teukan dikota Jakarta.Dan suasana seperti ini lah yang kerap kali saya cari untuk menghilangkan penat.


Hunting foto
                                                               
Berjalan mengikuti board walk dari pintu masuk yang kita jumpai pertama kali adalah Pusat Informasi, kantor petugas dan tempat bersantai sebagai persiapan sebelum berkeliling ke hutan bakau. Tak jauh dari Pusat Infromasi akan kita temukan tempat pengamatan burung-burung dan aktifitas di taman ini. Karena berada di ketinggian sekitar 20 meter dan terletak diantara pohon-pohon besar, tempat ini lebih mirip dengan rumah pohon.

Ujung Board Walk
                                                               
Ketika kami tiba di ditempat ini ternyata Bapak Resijati Wasito yaitu salah satu petugas yang ada di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke sekaligus pemandu kami belum terlihat dilokasi.Ahirnya setelah kami menunggu beberapa saat ahirnya beliau datang dan dengan begitu ramahnya menyapa kami dan kemudian beliau mengajak kami berkeliling di Lokasi Hutan bakau ini dan banyak memberikan informasi kepada kami tentang Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini.


Foto bersama Bapak Resijati Wasito
                                              
Ketika kami tanya mengapa Muara Angke ini disebut sebagai hutan bakau padahal selayang mata memandang lokasi ini dipenuhi dengan tumbuhan  tumbuhan Mangruf.Beliau mengatakan bahwa,memang pada hakikatnya Muara Angke ini adalah hutan magruf.Tapi dikarenakan ada salah satu spesies mangruf yang berbentuk bakau maka tempat ini disebut hutan bakau.

Wawancara
                                                          
Setelah melewati separo dari total panjang board walk, kami lebih banyak melihat burung yang ada di rawa-rawa. Pohon-pohon yang ada di dominasi oleh pohon Bakau dan pohon Nipah sampai dengan ujung dari board walk ini.Namun saat melintasi board walk ini kita harus hati-hati karna dari beberapa bagian board walk ini sudah banyak yang lapuk.Pak jati menghimbau kepada kami untuk berhati-hati saat melangkah.

Salah satu jenis Burung di TSMMU
                                                       
Selama di kawasan Taman Suaka ini Banyak sekali terdengar kicauan burung, namun jarang sekali terlihat karena burung-burung tersebut bersembunyi diantara rerimbunan pepohonan.Ketika kami tanya tentang spesies burung apa saja yang terdapat ditempat ini beliau mengatakan habitat burung yang hidup di Taman Suaka ini sekitar 74 jenis burung,diantaranya seperti burung ketilang,perjak,burung bangau dll.Sedangkan untuk jenis-jenis tumbuhannya adalah Api-api ( Avicena marina ), Bakau Bandul ( Rhyzopora mucronata ), Pidada ( Soneratia caseolaris ), Nipah ( Nypa fruticans ), Buta-buta ( Exoecaria agallacha ), Ketapang ( Terminalia cattapa ) dan waru laut ( Hibiscus tiliaceus ).

Pohon Bakau
                                                          
Beliau juga menyebutkan satwa yang ada di Hutan Bakau ini yaitu : Biawak, Ular Sanca ( Phyton reticulatus ) , ular Cobra ( Naja sputatrix ) dan kera ekor panjang ( Macaca fasticularis ).Selain itu di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke juga telah dibangun sarana dan prasarana sebagai Pusat Pendidikan Lahan Basah yang nantinya diharapkan dapat menngkatkan pendidikan tentang lahan basah dan lingkungan di Suaka Margasatwa Muara Angke.

Ditempat ini juga terdapat danau yang tidak begitu besar.Spesies ikan yang ada didanau ini adalah ikan gabus,ikan sepat,dan ikan lele.Pak jati menyebutkan danau ini tidak boleh dijadikan lokasi pemancingan,danau ini adalah tempat para burung mencari makan.Pak jati juga menyebutkan bahwa apabila ada yang coba merusak ataupun masuk ke lokasi hutan ini tampa ijin akan dikenakan hukum pidana selam 5 tahun + denda 100 juta.


Ditempat ini kami banyak melihat sampah yang berserakan.Pak jati mengatakan sampah-sampah ini adalah limbah dari Sungai Angke yang tepat berada di pinggir Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini.Dan ketika kami tanya upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hal ini beliau mengatakan pihak pengelola TSMMU ini setiap 2 minggu mereka melakukan pembersihan sampah-sampah tersebut.

Untuk perbaikan fasilitas yang ada di TSMMU ini pihak pengelola melakukan perbaikan fasilitas dalam jangka waktu 1 tahun sekali.Ketika kami tanya tentang kendala apa yang dihadapi dalam pengembangan Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini pak Jati  menyebutkan “Kurangnya Sumber Daya Manusia untuk pengelolaan tempat ini”.Untuk masalah pendanaan Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke ini didanai oleh Departemen Kehutanan Republik Indonesia karna  memang lokasi ini dibawah naungan Departemen Kehutanan RI.



Salah satu kendala yang kami dapati di Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini adalah tidak adanya tempat parkir kendaraan.Setiap pemgunjung yang datang kelokasi ini yang membawa kendaraan hanya dapat memarkirkan kendaraan disekitar pinggir jalan dan ini mungkin menjadi suatu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah khususnya pihak pengelola Muara Angke ini.

Bagi anda yang betul-betul ingin melihat habitat burung-burung secara lebih mendalam pihak pengelola Taman Suaka Margastwa ini bisa menyediakan boat untuk mengarungi Muara Sungai Angke dan sekaligus menuju Pulau Burung yang terletak tidak jauh dari Hutan Angke. Namun trip ini hanya dilakukan jam 3 sore, karena pada saat inilah burung-burung mulai keluar dan terbang secara bergerombol.




Selain sebagai tempat konservasi Taman Suaka Margasatwa ini juga dapat diganakan sebagai tempat penelitian.Disini saya mengajak kepada anda semua,khususnya warga Kota Jakarta untuk mengunjungi tempat ini dan ikut melestarikan tempat ini.Agar menambah kesadaran bagi kita semua bahwa alam itu sangat penting bagi manusia dan kelangsungan hidup manusia.Tampa alam,tidak mungkin manusia dibumi ini dapat hidup.Dan selain itu juga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.Khususnya untuk tidak membuang sampah sembarangan  dan membuang limbah sembarangan,agar alam dan lingkungan sekitar kita tetap lestari.Ketika alam dan manusia seimbang,maka keberlangsungan dan kesejahteraan manusia juga akan terjamin.

Berjalan di Board Walk
                                                   
Untuk berkunjung kesini kita mesti mendapatkan izin terlebih dahulu dari Departemen Kehutanan – Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam – Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta – Jl.Salemba Raya No.9 Jakarta Pusat, Telp. : 021-3908771 / 3158142 . Semoga Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini tetap bertahan, bahkan bertambah luas areanya, walaupun keberadaan Muara Angke akan membuat iri para pengembang perumahan yang ada sekitar Muara Angke.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi anda khususnya jika anda ingin berkuujung di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke.Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai  Taman Suaka Margasatwa Muara Angke anda dapat mengunjungi website www.bksdadkijakarta.com . Terimakasih.....

Jumat, 06 April 2012

INDOGREEN FORESTRY EXPO 2012


INDOGREEN FORESTRY 2012


Jum’at 6 April 2012 saya dan teman-teman Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Jakarta khususnya jurusan Usaha Jasa Pariwisata Mengunjungi sebuah acara pameran yang diselenggarakan oleh Kementrian Kehutanan Republik Indonesia yang bertemakan “Indoreen Forestry Expo 2012” yang berlokasi di Asembly Hall Jakarta Convention Centre,Jakarta pusat.Kunjungan kami ini juga dalam rangka pembelajaran yang menyangkut salah satu mata kuliah kami di kampus yaitu “ECOTOURISM”.


IndoGreen Forestry Expo adalah pameran kehutanan terbesar di Indonesia yang terselenggara sejak tahun 2009, menampilkan potensi yang sangat besar pada sektor kehutanan, pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian hutan, hasil hutan baik kayu maupun non kayu, produk olahannya dan peralatan pemanfaatan hutan. Pameran ini juga mensosialisasikan program dan tindakan nyata pemerintah dan pihak swasta dalam melaksanakan pembangunan hutan berkelanjutan termasuk reklamasi hutan dan lahan bekas tambang.Peserta IndoGreen Forestry Expo terdiri dari lembaga pemerintah departemen dan non departemen, pemerintah daerah, perusahaan kehutanan, perusahaan pertambangan dan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian besar pada pengelolaan, pemanfatan dan pelestarian hutan.


IndoGreen Forestry Expo 2012” diselenggarakan untuk mendukung program pemerintah “Forest Pro Poor, Pro Job, Pro Growth and Pro Environment” dan mendukung suksesnya “Green Growth Economy Toward 2020”. Pameran juga akan menampilkan produk dan jasa kehutanan yang ramah lingkungan hidup dan berbagai kegiatan menarik yang penting untuk diikuti seperti talkshow dan presentasi yang diharapkan akan memunculkan gagasan/ide yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia yang hijau.


Maksud & Tujuan Acara ini diselenggarakan :

1. Mensosialisasikan program pemerintah mengenai pemberdayaan hutan     “Forest Pro Poor, Pro           Job, Pro Growth and Pro Environment”.
2. Mensosialisasikan program merealisasikan Konsep Hidup yang Hijau     Menuju Indonesia Hijau.
3. Menyebarluaskan informasi tentang kondisi hutan Indonesia
4. Menyebarluaskan potensi investasi di hutan Indonesia, potensi usaha     pengelolaan  hutan dan hasil hutan kayu dan non kayu.
5. Memfasilitasi terjadinya transaksi investasi dan bisnis
6. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan fungsi hutan sebagai paru-     paru dunia
7. Menyelamatkan hutan Indonesia dari pembalakkan liar (illegal logging)
8. Terciptanya pola-pola kemitraan dalam pengelolaan hutan dan hasil hutan.
9. Meningkatnya arus investasi khususnya untuk mengembangkan hutan     tanaman industri.
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar hutan


Dalam acara IndoGreen Forestry Expo 2012 dibagi dalam empat sesi acara yaitu :
1.       Dialog Nasional Menteri Kehutanan dengan Sahabat Alam oleh Menteri Kehutanan Bapak Zulkifli Hasan
2.       Talkshow "Ekonomi Hijau Dan Cinta Produk Indonesia” Oleh :
·         Sekjen Kementrian Kehutanan,Bapak Dr.Hadi Daryanto
·         Staf UGM,Bapak Nunu Supriyanto
·         Ibu Diah Raharjo,Kejati
3.       Talkshow “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Gaharu dan Sutra” Oleh:
·         Peneliti Litbang Kehutanan
·         Asosiasi Kehutanan
·         Petahi Gaharu
4.       Business Meeting “UntungBerlimpah Dari Madu,Herba,Makanan dan Produk Hutan non Kayu” Oleh :
·         Bupati Kab.Bangka tengah,Bapak H.H.Erzaldi Posman
·         Pengusaha Provinsi Bangka Belitung
·         Pengusaha Provinsi Kalimantan Tengah
·         Pengusaha Kabupaten Pasuruan
·         Pengusaha Provinsi Kalimantan Barat.


Dalam acara ini,bapak Zulkifli Hasan selaku Menteri Kehutanan Republik Indonesia banyak sekali menghimbau kepada seluruh peserta yang menghadiri acara ini tentang pentingnya hutan bagi kehidupan manusia.Dimana hutan adalah merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia.Tampa hutan keberadaan kehidupan didunia tidak mungkin terjadi. Tidak hanya menyediakan oksigen tetapi juga banyak manfaat lain yang berhubungan dengan eksistensi manusia di Bumi.Beliau juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap perduli dan menjaga kelestarian hutan.Karna Indonesia adalah negara yang memiliki luas hutan ketiga Didunia setelah Brazil dan Kongo.Meskipun demikian tetapi dunia menganggap Indonesia adalah sebagai “PARU-PARU DUNIA”.Dunia mempercayakan kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yaitu selaku Presiden RI untuk menjaga kelestarian dunia dengan menjaga hutan Indonesia tetap lestari.Beliau juga mengatakan “MENANAM POHON SEJAK DINI”.Anak-anak harus sejak dini di ajarkan untuk menanam pohon.Rasa keperdulian terhadap hutan dan lingkungan harus sejak dini ditanankan dalam diri anak-anak Indonesia.Bapak Zulkifli Hasan juga mengatakan lima hal lain yang juga sangat penting  untuk dijaga selain hutan,yaitu :
1         . Manusia
2         . Air
3         . Flora
4         . Fauna dan
5         . Tanah


                Dalam acara ini juga terdapat stan-stan yang menampilkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Pariwasata.Setiap stan mewakili setiap Provinsi dan kabupaten yang ada di Indonesia dari sabang sampai merauke.Tidak hanya tentang pariwisata,stan ini juga memamerkan tentang satwa asli Indonesia dan juga souvenir-souvenir khas dari setiap daerah dan ada juga yang menampilkan pakaian adat daerah.


                Menurut saya,acara-acara  seperti ini sangat bagus dan harus sering atau rutin di adakan.Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia betapa pentingnya hutan untuk kehidupan manusia dan mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga kelestarian Hutan.Kemudian dari segi pendidikan,event seperti ini sangat memberikan pendidikan dan pengetahuan khususnya bagi para siswa/siswi.Dimana mereka dapat lebih mengenal keberagaman budaya yang ada di Indonesia.


Saya Yulius sapria Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Jakarta,mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk besama-sama menjaga dan melestarikan hutan.Tidak merusak hutan,tidak menebang pohon sembarangan, dan mengajarkan kepada anak-anak untuk “MENANAM POHON SEJAK DINI” seperti yang dikatakan bapak Menteri Kehutanan Republik Indonesian untuk menankan rasa kepedulian terhadap lingkungan kepada anak-anak.Karna HUTAN ADALAH TITIPAN ANAK CUKU KITA”.


Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi untuk anda semuanya.

Terimakasih...