TAMAN SUAKA MARGASATWA MUARA ANGKE
![]() |
Saptu 7 April 2012 saya dan teman-teman
mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata
SAHID Jakarta khususnya anak-anak Program Beasiswa Unggulan Angkatan 7 kembali
melakukan suatu kegiatan kunjungan.Kegiatan seperti ini kerap kali kami lakukan
dalam rangka memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah Ecotourism. Dan lokasi
kunjungan kami kali ini adalah Muara Angke.
![]() |
Board walk |
Hutan Muara Angke, merupakan satu-satunya kawasan hutan terkahir di
kawasan Ibukota Jakarta. Bagaikan sumber air di tengah gurun, karena
keberadaannya dihimpit oleh kawasan perumahan mewah Pantai Indah Kapuk.
![]() |
Penanaman Pohon Bakau |
Sebagai
satu-satunya hutan yang tersisa di Jakarta, sejarah yang ada menunjukkan bahwa
Hutan Bakau Muara Angke memang sejak dulu sudah direncanakan sebagai kawasan
hutan lindung. Pertama kali ditetapkan sebagai Cagar Alam dengan Keputusan
Gubernur Hindia Belanda Nomor 24 tanggal 18 Juni 1939 seluas 15,4 Ha. Pada
tahun 1977 ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian sesuai SK. No.
16/Um/6/1977 tangal 10 Juni 1977, hingga akhirnya status Cagar Alam diubah
menjadi Suaka Margasatwa berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.
755/Kpts-II/98 dengan luas 25,02 Ha.
![]() |
Tempat peristirahatan |
Mengenai
filosofi nama Muara Angke,diperkirakan dinamai menurut nama panglima perang
Kerajaan Banten ,Tubagus Angke,yang memimpin pasukan kerajaan Banten untuk
membantu kerajaan Demak menggempur benteng Portugis di Sunda Kelapa (Jakarta)
di awal abad ke-16.Sungai tempat pasukan Tubagus Angke bermarkas kemudian
dikenal sebagai kali angke dan daerah yang terletak diujung sungai ini disebut
Muara Angke.
![]() |
Berkeliling di TSMMA |
Banyak hal
yang bisa kita lihat dan pelajari ketika berkunjung ke Taman Suaka Margasatwa
Muara Angke ini. Semua keanekaragaman hayati bisa kita lihat dengan
menyenangkan melalui board walk sepanjang 843 meter yang mengitari taman suaka
ini. Board walk ini langsung bermula dari pintu masuk sampai dengan menjelang
bibir pantai.
![]() |
Melihat ikan |
Suasana
ditempat ini begitu sejuk,ditengah hiruk pikuknya kota Jakarta ternyata masih
ada juga tempat yang bisa memberikan ketenangan dan menyuguhkan pemandangan
alam yang sangat luar biasa.Ketika kami tiba di Muara angke,setelah berjalan
beberapa meter dari pintu masuk Taman Suaka Margasatwa Muara Angke kami
langsung dikagetkan dengan monyet-monyet yang bergelantungan dipohon,seakan
mereka menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada kami.
![]() |
Monyet sedang memakan buah |
Begitu masuk
di tempat ini detak kagum yang timbul dalam benak saya melihat
keindahan,keasrian,alam di Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini.Suasana yang
sangat jarang sekali saya teukan dikota Jakarta.Dan suasana seperti ini lah
yang kerap kali saya cari untuk menghilangkan penat.
![]() |
Hunting foto |
Berjalan
mengikuti board walk dari pintu masuk yang kita jumpai pertama kali adalah
Pusat Informasi, kantor petugas dan tempat bersantai sebagai persiapan sebelum
berkeliling ke hutan bakau. Tak jauh dari Pusat Infromasi akan kita temukan
tempat pengamatan burung-burung dan aktifitas di taman ini. Karena berada di
ketinggian sekitar 20 meter dan terletak diantara pohon-pohon besar, tempat ini
lebih mirip dengan rumah pohon.
![]() |
Ujung Board Walk |
Ketika kami
tiba di ditempat ini ternyata Bapak Resijati Wasito yaitu
salah satu petugas yang ada di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke sekaligus
pemandu kami belum terlihat dilokasi.Ahirnya setelah kami menunggu beberapa
saat ahirnya beliau datang dan dengan begitu ramahnya menyapa kami dan kemudian
beliau mengajak kami berkeliling di Lokasi Hutan bakau ini dan banyak
memberikan informasi kepada kami tentang Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini.
![]() |
Foto bersama Bapak Resijati Wasito |
Ketika kami
tanya mengapa Muara Angke ini disebut sebagai hutan bakau padahal selayang mata
memandang lokasi ini dipenuhi dengan tumbuhan
tumbuhan Mangruf.Beliau mengatakan bahwa,memang pada hakikatnya Muara
Angke ini adalah hutan magruf.Tapi dikarenakan ada salah satu spesies mangruf
yang berbentuk bakau maka tempat ini disebut hutan bakau.
![]() |
Wawancara |
Setelah
melewati separo dari total panjang board walk, kami lebih banyak melihat burung
yang ada di rawa-rawa. Pohon-pohon yang ada di dominasi oleh pohon Bakau dan
pohon Nipah sampai dengan ujung dari board walk ini.Namun saat melintasi board
walk ini kita harus hati-hati karna dari beberapa bagian board walk ini sudah
banyak yang lapuk.Pak jati menghimbau kepada kami untuk berhati-hati saat
melangkah.
![]() |
Salah satu jenis Burung di TSMMU |
Selama di kawasan
Taman Suaka ini Banyak sekali terdengar kicauan burung, namun jarang sekali
terlihat karena burung-burung tersebut bersembunyi diantara rerimbunan
pepohonan.Ketika kami tanya tentang spesies burung apa saja yang terdapat
ditempat ini beliau mengatakan habitat burung yang hidup di Taman Suaka ini
sekitar 74 jenis burung,diantaranya seperti burung ketilang,perjak,burung
bangau dll.Sedangkan untuk jenis-jenis tumbuhannya adalah Api-api ( Avicena
marina ), Bakau Bandul ( Rhyzopora mucronata ), Pidada ( Soneratia caseolaris
), Nipah ( Nypa fruticans ), Buta-buta ( Exoecaria agallacha ), Ketapang (
Terminalia cattapa ) dan waru laut ( Hibiscus tiliaceus ).
![]() |
Pohon Bakau |
Beliau juga
menyebutkan satwa yang ada di Hutan Bakau ini yaitu : Biawak, Ular Sanca (
Phyton reticulatus ) , ular Cobra ( Naja sputatrix ) dan kera ekor panjang (
Macaca fasticularis ).Selain itu di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke juga
telah dibangun sarana dan prasarana sebagai Pusat Pendidikan Lahan Basah yang
nantinya diharapkan dapat menngkatkan pendidikan tentang lahan basah dan
lingkungan di Suaka Margasatwa Muara Angke.
Ditempat ini
juga terdapat danau yang tidak begitu besar.Spesies ikan yang ada didanau ini
adalah ikan gabus,ikan sepat,dan ikan lele.Pak jati menyebutkan danau ini tidak
boleh dijadikan lokasi pemancingan,danau ini adalah tempat para burung mencari
makan.Pak jati juga menyebutkan bahwa apabila ada yang coba merusak ataupun
masuk ke lokasi hutan ini tampa ijin akan dikenakan hukum pidana selam 5 tahun
+ denda 100 juta.
Ditempat ini
kami banyak melihat sampah yang berserakan.Pak jati mengatakan sampah-sampah
ini adalah limbah dari Sungai Angke yang tepat berada di pinggir Taman Suaka
Margasatwa Muara Angke ini.Dan ketika kami tanya upaya apa yang dilakukan untuk
mengatasi hal ini beliau mengatakan pihak pengelola TSMMU ini setiap 2 minggu
mereka melakukan pembersihan sampah-sampah tersebut.
Untuk
perbaikan fasilitas yang ada di TSMMU ini pihak pengelola melakukan perbaikan
fasilitas dalam jangka waktu 1 tahun sekali.Ketika kami tanya tentang kendala
apa yang dihadapi dalam pengembangan Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini pak
Jati menyebutkan “Kurangnya Sumber Daya Manusia
untuk pengelolaan tempat ini”.Untuk masalah pendanaan Taman Suaka
Marga Satwa Muara Angke ini didanai oleh Departemen Kehutanan Republik
Indonesia karna memang lokasi ini
dibawah naungan Departemen Kehutanan RI.
Salah satu
kendala yang kami dapati di Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini adalah tidak
adanya tempat parkir kendaraan.Setiap pemgunjung yang datang kelokasi ini yang
membawa kendaraan hanya dapat memarkirkan kendaraan disekitar pinggir jalan dan
ini mungkin menjadi suatu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah khususnya
pihak pengelola Muara Angke ini.
Bagi anda yang
betul-betul ingin melihat habitat burung-burung secara lebih mendalam pihak
pengelola Taman Suaka Margastwa ini bisa menyediakan boat untuk mengarungi
Muara Sungai Angke dan sekaligus menuju Pulau Burung yang terletak tidak jauh
dari Hutan Angke. Namun trip ini hanya dilakukan jam 3 sore, karena pada saat
inilah burung-burung mulai keluar dan terbang secara bergerombol.
Selain sebagai
tempat konservasi Taman Suaka Margasatwa ini juga dapat diganakan sebagai
tempat penelitian.Disini saya mengajak kepada anda semua,khususnya warga Kota
Jakarta untuk mengunjungi tempat ini dan ikut melestarikan tempat ini.Agar
menambah kesadaran bagi kita semua bahwa alam itu sangat penting bagi manusia
dan kelangsungan hidup manusia.Tampa alam,tidak mungkin manusia dibumi ini
dapat hidup.Dan selain itu juga pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.Khususnya untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membuang limbah sembarangan,agar alam dan
lingkungan sekitar kita tetap lestari.Ketika alam dan manusia seimbang,maka
keberlangsungan dan kesejahteraan manusia juga akan terjamin.
![]() |
Berjalan di Board Walk |
Untuk
berkunjung kesini kita mesti mendapatkan izin terlebih dahulu dari Departemen
Kehutanan – Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam – Balai
Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta – Jl.Salemba Raya No.9 Jakarta Pusat,
Telp. : 021-3908771 / 3158142 . Semoga Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini
tetap bertahan, bahkan bertambah luas areanya, walaupun keberadaan Muara Angke
akan membuat iri para pengembang perumahan yang ada sekitar Muara Angke.
Semoga artikel
ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi anda khususnya jika anda
ingin berkuujung di Taman Suaka Marga Satwa Muara Angke.Untuk mengetahui
informasi lebih lanjut mengenai Taman
Suaka Margasatwa Muara Angke anda dapat mengunjungi website www.bksdadkijakarta.com .
Terimakasih.....
Nilai: 85
BalasHapusBagus dan lengkap laporannya, mudah-mudahan apa yang kamu dengar dan lihat disana bisa menambah wawasan dan kepedulian kamu untuk lebih cinta akan lingkungan sekitar, dan menjaga Jakarta untuk tetap hijau.
Note: uniform wajib dipakai kalian kunjungan bukan an pribadi tetapi mahasiswa STP SAHID JAKARTA, tq
penulisan mangruf sebenarnya mangrove, selain itu mangrove sama artinya dengan bakau, hanya banyak yang tidak tahu mengenai mangrove, sedangkan bakau sudah dipakai sejak lama di Indonesia untuk menyebut mangrove :)
BalasHapus